Tahun 2013 ini, siapa sih yang ga kenal sama kata satu itu. Ya, Android merupakan salah satu jenis sistem operasi, sama seperti Windows, Mac, atau Linux. Bedanya Android ini digunakan di smartphone dan Tablet PC.
Arsitektur Android ini sebenarnya cukup sederhana. Terdiri dari Applications, Applications Framework, Libraries, Android Runtime, dan Linux Kernel.
1. Applications
Seperti nama layer arsitekturnya, layer aplikasi inidigunakan untuk kegiatan aplikasi inti, contohnya SMS, telepon, browsing, email, dan yang lainnya. Semua aplikasi inti tersebut diatur pada bagian application ini.
2. Applications Framework
Arsitektur aplikasi satu ini seperti manager untuk frame aplikasi di atasnya. Frame ini yang mengatur penggunaan penggunaan aplikasi.
Yang mendasari aplikasi-aplikasi tersebut adalah seperangkat layanan dan sistem, yaitu :
Satu set tampilan untuk membangun aplikasi, termasuk list, grid, text box, button dan bahkan browser.
- Content Providers: menyediakan data sharing.
- Resource Manager: menyediakan akses ke resource non-code.
- Notification Manager: memungkinkan semua aplikasi untuk menampilkan custom alert pada status bar.
- Activity Manager: mengelola live cycle dari aplikasi dan menyediakan navigasi backstack.
Frame Libraries ini memuat C/C++ library yang digunakan komponen lainnya.
4. Android Runtime
Aplikasi android yang dijalankan, akan berjalan dalam prosesnya sendiri-sendiri. Untuk Dalvik Virtual Machine, memiliki fungsionalitas dasar seperti threading.
5. Linux Kernel
Ya, bagiyang belum tahu, Android ini dibuat bedasarkan Linux. Untuk versi android sebelum 4.0, menggunakan Linux 2.6, untuk android 4.0 keatas, menggunakan Linux versi 3.x.
Kernel ini sangat beguna untuk berjalannya semua hal.
Kelebihan dan Kekurangan Android