Subscribe:

Labels

Wednesday, October 19, 2011

Review Three Act Tragedy

Back again with me... Again, I will give a review about another novel which was written by Agatha Christie.

Three Act Tragedy (Judul asli) atau Tragedi Tiga Babak dalam terjemahan Indonesianya, adalah buku yang ditulis Agatha Christie in 1934. Kembali, novel ini adalah novel genre kriminalitas atau lebih tepatnya detective. Bagaimana kisah sebenarnya??

Judul: Three Act Tragedy - Tragedi Tiga Babak
Penulis: Agatha Christie
Tebal: Cetakan Januari 1995: 304 halaman
           Cetakan Agustus 2007: 288 halaman
Jenis cover : Soft cover

Old Cover
google.com


Acara makan malam meriah di rumah Sir Charles Cartwright yang berada di Loomouth, tiba-tiba menjadi mencekam dan berubah menjadi sebuah tragedi mengerikan ketika Pendeta Stephen Babbington meneguk secawan cocktailnya, kejang kejang dan terbujur kaku - tewas seketika itu juga. Banyak yang mengira kematian Babbington hanyalah sekedar tersedak, bukan kematian yang patut dicurigai. Namun tidak seluruh tamu yang hadir malam itu menganggap kematian itu se'simple' apa yang dipikirkan banyak orang, setidaknya ada seorang yang menganggapnya pembunuhan yang tersusun dengan sangat rapi.

Tamu yang hadir saat itu antara lain Bartholomew Strange, Mr. Sattertwhite, Hermione Lytton Gore, seorang aktris, seorang pengarang, dan tentu saja Hercule Poirot. Tak ada kecurigaan yang muncul tentang penyebab kematiannya, analisa zat yang terkandung dalam cocktailnya pun tidak ditemukan apapun yang mencurigakan.



Satterthwaite merupakan seorang pengamat orang-orang di sekitarnya dan juga mengamati Charles Cartwright dengan dua hal. Cartwright bisa berprofesi sebagai seorang aktor, namun dia selalu berperan ganda dalam hidupnya dan mengambil klimaks dalam hidup nyatanya. Kedua, Satterthwaite  mengamati bahwa Cartwright menaruh hati pada Hermione Lytton Gore yang lebih mudah 30 tahun, namun Cartwright tidak yakin Gore akan membalas cintanya. Kisah bergulir menuju Riviera. Mr. Satterthwaite ada di Monako dan membaca berita bahwa Bartholomew Strange meninggal, dengan kasus yang sama dengan Babbington. Dia mendatangi Charles Cartwright dan dia tahu bahwa orang-orang yang ada di pesta Strange sama dengan orang yang datang di pesta Cartwright. Penyelidikan lebih lanjut telah memutuskan bahwa kematian yang terjadi disebabkan keracunan nikotin.

New Cover - I've it already
www.google.com


Cerita ini dapat dikategorikan sebagai cerita 'kebetulan' jika Anda membaca keseluruhan cerita ini. Cukup mengejutkan jika Agatha Christie menulis cerita seperti ini. Namun, cerita ini menarik dan benar-benar akan membuat anda berpikir lebih keras dari novel "Gajah Selalu Ingat" yang saya bahas sebelumnya. Sebuah novel yang memang novel berintelijen tinggi yang mampu mengajak pembaca masuk ke dalam cerita yang ada.

Demikian resensi yang singkat dari novel "Tragedi Tiga Babak" yang keren abis. Saya menganjurkan Anda untuk membaca novel ini, sebuah novel yang telah mendapat rating yang tinggi dari masyarakat dunia.

0 comments: