Subscribe:

Labels

Wednesday, December 14, 2011

Tempat Sosial atau Tempat Siksaan

"Wow.." kata pertama yang terpikir saat memasuki sebuah areal yang cukup luas untuk menampung orang-orang yang bisa dibilang "terlantar". Tiap langkah demi langkah memasuki area tersebut pikiran mulai berganti. Mulai dari terkesima hingga akhirnya cukup miris dengan keadaan tempat ini.
(http://zunia.org/typo3temp/pics/1700fa3154.jpg)

Raut muka teman-teman saya pun menunjukkan perasaan yang sama seperti saya dan seolah ingin melontarkan sebuah pertanyaan "tempat apa sebenarnya ini?" Yaa, tempat ini tidak seperti nama nya, tidak seperti apa yang kami bayangkan sebelumnya, bahkan mungkin tidak seperti fungsinya. Di tempat ini saya pergi bersama beberapa orang dan saling bercerita satu sama lain. Tujuan kami di sini adalah ingin menghibur mereka dan berbagi pengalaman dengan mereka. Namun di sini kami mendapat hal lain.



Saya berkenalan dengan seorang ibu, sebut saja Ibu 'X'. Sebelumnya, dia adalah seorang WTS. "Saya sudah 4 bulan di sini mas," ucap ibu tersebut. Ketika saya berbicara lebih lanjut, dia mulai berbicara mengenai tempat ini. Dia mengatakan para pegawai tempat ini tidak sebaik kelihatannya. Para penjaga barak sering main tangan apabila ada sesuatu yang salah.
(http://www.cartoonstock.com/newscartoons/cartoonists/lfo/lowres/lfon59l.jpg)

Saat ini, hampir semua 'tempat sosial' seperti itu. Tak seindah cover luarya, mungkin itulah yang bisa saya gambarkan mengenai keadaan ini. Tidak hanya mengacu pada suatu tempat tapi tempat sosial lain juga. Apa masalahnya?? Toh mereka juga digaji. Kalau tidak suka dengan satu orang kan orang tersebut bisa langsung dikeluarkan. Inilah yang ada dipikiran saya. Namun sebuah jawaban di lontarkan kepada saya. Salah seorang berkata "kalau keluar mudah seperti itu ya semua orang mau seperti itu." "Kalau kami keluar  kan tempat ini ga ada yang bayar lagi, pemerintah kan bayar tempat ini karena ada penghuninya," lanjut beliau.

Kejam, itu yang ada dipikiran saya. Kenapa orang-orang yang sebenarnya perlu diberi kasih sayang malah diperlakukan seperti hewan, dikurung di barak mereka masing-masing, dibentak-bentak. Sejauh yang saya tahu tempat sosial kan harusnya menjadi tempat untuk mendidik dengan cara yang baik, tapi kenapa jadi seperti ini.

Pemerintah daerah hendaknya mau untuk cross-check hl ini dan mau untuk berbincang dengan orang-orang yang 'tersiksa' seperti mereka ini.

1 comments:

Unknown said...

Waduh stef jgn subjektif nilaie.Mungkin di dalam sana ada cara mekanisme seperti itu mungkin niat merek untuk merubah pola pikire orang terlantar...